UU Kesehatan Jadi Modal Dunia Kesehatan Indonesia Bersaing di Kancah Internasional

Rancangan Undang Undang Kesehatan baru saja disahkan oleh DPR RI pada Selasa (11/7/2023) lalu. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyampaikan bahwa salah satu aspek yang disempurnakan dalam Undang Undang Kesehatan adalah teknologi Kesehatan menjadi terdepan dan mampu bersaing dengan rumah sakit diluar negeri. "Adanya UU Kesehatan ini menjadi tantangan bagi rumah sakit untuk mengembangkan teknologi kesehatan yang mumpuni," kata Benedictus Widaja di sela sela memperkenalkan Pusat Kanker dengan Alat Radioterapi di Tangerang.

Tentunya, kata dia UU Kesehatan yang baru disahkan ini adalah modal awal dunia kesehatan Indonesia untuk dapat bersaing di kancah internasional. "Kita akan semakin mumpuni menjaga kesehatan bangsa, bahkan dari berbagai penyakit berat seperti kanker," katanya. Benedictus menambahkan, teknologi kedokteran dan kesehatan di Indonesia tidaklah tertinggal dari rumah sakit di luar negeri bahkan pusat kanker dengan alat radioterapi versi tertinggi juga digunakan di Rumah Sakit Pusat Kanker di Amerika, MD Anderson Cancer.

Pemilihan Ketua RW di Bogor Ini Patut Dicontoh: Warga Antusias hingga Calon Saling Berpelukan Soal & Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 17 19 Bab 1: Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir Sosok Arina Winarto, Mantan Istri Tiko Aryawardhana Calon Suami BCL, Alasan Cerai Terungkap Bangkapos.com

Kunci Jawaban PAI Kelas 12 SMA Halaman 133 Kurikulum 2013 Thomas Doll Tak Sangka Bhayangkara FC Datangkan Junior Brandao: Tapi Kami Punya Bek yang Bagus Soal & Kunci Jawaban PAI Kelas 2 SD Halaman 18 Kurikulum Merdeka : Ayo Berlatih

Rohingya negara mana? Dan tujuh hal mengenai Rohingya Halaman 4 “Penanganan kanker jenis tertinggi dikelasnya ini berbiaya antara Rp65 85 juta untuk 25 30 kali terapi atau disebut satu siklus terapi dan didukung beberapa guru besar, profesor kedokteran serta 35 tim kedokteran multidisiplin,” kata Ben Widaja selaku Presiden Direktur Mandaya Hospital Group. Dikatakan Ben, penerapan teknologi radioterapi ini sangat banyak digunakan pada pasien kanker payudara, paru paru, getah bening atau limfoma.

Misalnya saja pada pasien dengan kanker payudara, kebanyakan masyarakat Indonesia takut sekali apabila ditemukan benjolan pada payudaranya. Padahal tidak semua benjolan payudara merupakan kanker, 80 persen hanyalah tumor jinak yang aman, sedangkan pada kanker payudara stadium awal, tindakan yang dilakukan dokter adalah operasi pengangkatan tumor nya saja, tanpa membuang keseluruhan payudara yang disebut “Lumpektomi” atau “Breast Conserving Surgery” lalu dilanjutkan dengan terapi radiasi atau radioterapi. "Hal ini sangatlah efektif dalam menangani pasien kanker payudara," katanya.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *