Ada Wacana Peralihan Pertalite Jadi Pertamax Green 92, BPKN: Jangan Bebani Masyarakat

Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI Rizal E Halim menyatakan, rencana penghapusan Pertalite menjadi Pertamax Green 92 jangan sampai menjadi beban tambahan bagi masyarakat. Hal tersebut merespons rencana PT Pertamina (Persero) yang mengumumkan akan menghapus BBM RON 90 atau Pertalite pada tahun 2024, dan memindahkan subsidi ke BBM RON 92 atau Pertamax. Saat ini Pertamina tengah mengkaji rencana pengalihan tersebut. Namun, Rizal bilang, sedianya dalam kajian itu Pertamina menimbang ulang terkait imbasnya kepada masyarakat yang sudah lama menggunakan Pertalite agar tidak menjadi beban tambahan.

"Memang rencana penghapusan Pertalite dan pengalihan ke Pertamax Green 92 ini perlu dikaji lebih lanjut oleh pemerintah. Sehingga Pertamina harus berhitung, sehingga tadi peralihan itu tidak menjadi beban tambahan bagi masyarakat dan konsumen," jelasnya. Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempersilakan Pertamina mengkaji penghapusan Pertalite untuk kemudian diganti menjadi Pertamax Green 92. Kunci Jawaban Kimia Kelas 10 Kurikulum Merdeka, Soal UAS PAS Pilihan Ganda dan Uraian Halaman 4 Banjarmasinpost.co.id

Biodata George Brown, Bek Kanan Persebaya Surabaya Label Timnas yang Kabarnya Bakal Dipinjamkan Surya.co.id Kunci Jawaban Soal PAS Sejarah Kelas 10 SMA Semester 1 Kurikulum Merdeka, Pilihan Ganda Halaman all Banjarmasinpost.co.id Penyebar Foto dan Video Dewasa Pekerja Migran Asal Tulungagung Dipidana 2 Tahun, Jaksa Pilih Banding Surya.co.id

Bek Kanan Persebaya Surabaya Label Timnas Indonesia Kabarnya Bakal Dipinjamkan di Sisa Musim Surya.co.id Rohingya negara mana? Dan tujuh hal mengenai Rohingya Halaman 4 "Kalau Pertamina mau bahas, silakan. Tapi, kalau pemerintah belum (akan bahas). Jadi industri silakan dulu bahas," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji ketika ditemui di Hotel Park Hyatt Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Ia mengatakan, sejatinya akan ada atau tidaknya Pertalite pada 2024 tidaklah sederhana karena tergantung dengan masalah polusi. "Kalau ada atau tidak itu masalahnya tidak sederhana, tergantung masalah polusi. Ini harus ada pertimbangan ekonomi dan sosial dan itu tidak bisa dari Kementerian ESDM saja, harus ada kementerian lain," ujarnya. Kemudian, Tutuka turut menyinggung soal mandat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mengharuskan oktan BBM harus di bawah 91.

Ia mengatakan, sebenarnya itu bukan mandat dan keharusan RON rendah tidak jadi yang utama. Namun, lebih kepada penetapan standar emisi. "Sebetulnya bukan mandat. RON nya rendah (ada di posisi, red) kedua," ujar Tutuka. Ia kemudian mengatakan, antara akhir 2024 dan awal 2025, Pertamina bisa mencapai Euro 5.

"10 PPM itu bisa loh yang di Balikpapan," kata Tutuka. "Nah sekarang itu yang dibutuhkan baru 500 PPM kan, masih di bawahnya itu, tapi akhir 2024 dan awal 2025 itu bisa Euro 5," sambungnya. Tutuka mengatakan, hal itu bisa dibuktikan melalui Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

"Itu tunggu selesai RDMP Balikpapan. Itu kan mendukung. Pertamina sudah in line supaya tidak polusi seperti ini sekarang," ujarnya. Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) masih dalam tahap mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan BBM Subsidi dengan Research Octane Number atau RON 90 menjadi RON 92. Hal tersebut dilakukan dengan mencampur Pertalite dengan Ethanol 7 persen sehingga menjadi Pertamax Green 92.

“Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah." "Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,” kata Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, seperti dikutip dari laman resmi Pertamina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *